PSBB



PSBB
Untuk wilayah  DKI jakarta Mulai tanggal 5 April 2020 guberner Jakarta Anis Baswedan  sosialisasikan pemakain masker untuk semua. selanjutnya mulai tanggal 12 akan diterapkan pelaksanaannya  gubernur memrintahkan bahwa setiap warga yang naik transportasi umum wajib memakai masker jika tidak memakai maka tidak dijinkan untuk naik transportasi tersebut. Bahkan sudah merencanakan akan melaksanaan PSBB ( Pembatasan Sosial Berskala Besar) karena Jakarta merupakan episentrum  penularan penyakit covid-19. Ini adalah bagian dari upaya untuk memperlambat proses penularan infeksi penyakit corona.  PSBB ini meliputi pembatasan pembatasan kegiatan yang berpotensi meluarnya penyebaran covid – 19.  Dan sudah disetujui oleh Menteri Kesehatan. Mengapa memilih langkah tersebut pemerintah DKI mengamati bahwa perkembangan setiap hari yang terinfeksi di kota Jakarta semakin bertambah kasus yang terpapar covd-19 dan kejadian ini sangat mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa  seluruh warga. Peraturan PSBB harus ditaati dan didukung dalam pelaksanaannya oleh semua pihak.  Gubernur DKI Anis Baswedan juga mengatakan bahwa para ojek online hanya mengangkut barang atau makanan  dan  dilarang mengangkut orang hanya boleh memgangkut barang saja. Dalam pelaksanaan PSBB ini juga menuai pro dan kontra utamanya bagi para ojek online mereka mengeluhkan bahwa pendapatan mereka menurun drastis. Demikian juga alat transportasi lainya. Namun demikian bapak gubernur DKI Jakarta tetap melarang para driver ojek online untuk mengangkut orang. Banyak alat trnsportasi yang sudah mengurangi jadwal pelayanan misalnya BUS, Kereta api , Pesawat. Sebagian masih beroperasi namun harus mengikuti peraturan yang sesuai dengan protokol SOP Pembatasan sosial bersekala Besar  ( PSBB).

Selang beberapa hari kemudian para penyangga  daerah DKI Jakarta yaitu Bogor ,Depok , Tangerang dan Bekasi  akan memberlakukan PSBB mengikuti kota Jakarta. Untuk Wilayah Bogor  dan Depok serta bekasi akan  menerapkan PSBB secara bersamaan yakni dimulai pada tanggal 15 April 2020 sedangkan untuk Tangeranga akan menerapkan PSSB pada  hari sabtu tepatnnya pada tanggal 18 April 2020. Pemerintah setempat mengatakan langkah ini terpaksa dilakukan demi menekan perkembangan jumlah pasien yang terpapar covid -19.  Dengan pembatasan yang sama dengan mengawasi zona sesuai dengan Check point masing masing untuk depok ada 20 check point atau 20 titik pengawasan sedangkan tangerang 48 check poin yang harus diawasi oleh petugas keamanan. Pada titik tersebut petugas mengecek pemakain masker untuk pemgemudi dan penumpang pada mobil pribadi serta kendaraan umum yang harus melakukan physical distancing.
Diawal pemberlakuan PSBB masih ditemukan pelanggaran – pelanggaran terkait peraturan yang telah dibuat. Namun petugas tetap melaksanakan tugas dengan sabar sambil memberi edukasi kepada pelanggar. Memang tidak mudah mengatur semua orang untuk mengikuti peraturan akan tetapi harus tetap dijalankan demi kesehatan keselamatan jiwa orang banyak.  Dalam hal ini sangat dibutuhkan kesadaran tinggi  dan peran serta masyarakat untuk peduli t supaya pandemi cepat berlalu dibumi ini. dari katadata.co.id  Selain kota kota tersebut ada juga provinsi lain yang telah menerapkan PSBB yaitu Kota Pekan Baru dimulai pada hari jumat tanggal 17 april 2020 terdapat 20 pasien positif corona. Membatasi segala aktivitas hanya boleh lima orang  dan jam aktivitas dilar rumah sampai pada pukul 20.00 sampai 05.00 WIB. Untuk propinsi Jawa Timur sampai saat ini belum mengajukan PSBB.
Menurut Dr. Panji Hadi Soemarto anggota tim simcovid id saat diwawancarai dalam daring dengan penyiar di sebuah televisimengatakan bahwa   efektivitas PSBB butuh peran masyarkat , jika pasar jalan  dan masih banyak yang berkumpul maka PSBB tidak efektif semakin cepat penangan akan semakin cepat berkurang dan tentunya berdampak pada ekonomi

Untuk wilayah Jawa Timur  saat ini sedang mensosialisasikan penerapan PSBB adalah Surabaya Raya , Kabupaten Sidoarjo dan  Kabupaten Gresik . untuk Kabupaten gresik ini hanya  daerah yang terkonfirmasi saja , yang akan dilaksanakan pada tanggal 27 April 2020 selama dua pekan. Dalam tahap sosialisasi  pemerintah Jawa Timur  mengadakan pemantauan sejumlah akses jalan keluar  masuk  perbatasan yang menghubungkan daerah jawa timur dengan propinsi lain. Juga memriksa  para pengendara yang berada pada lintasan check point. Sama seperti kota kota lain yaitu dengan mewajibkan setiap pengendara menggunakan masker. Untuk 3 kota yang melaksanakan PSBB tersebut juga membatasi jumlah penumpang dan menentukan jam malam serta menutup sejumlah pabrik yang ada dikota tersebut. Gubernur Khofifah Indar Parawansa  mengatakan bahwa PSBB ini bukan melarang orang untuk berjualan melainkan melayani dengan dibungkus. Memang PSBB sangat berdampak pada ekonomi masyarkat karena sebagain besar masyarakat tidak mendapatkan pekerjaan dan bahkan Jobles  atau penganguran karena pabrik atau tempat mereka bekerja tutup. Hal ini  yang menimbulkan orang tersebut untuk kembali kedesa masing-masing untuk mudik. Padahal pemerintahn melarang mudik sehingga  para aparat harus bekerja keras untuk menertibkan dan menjaga keamanan demi kenyamanan  bersama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menciptakan Pola Belajar Efektif dari Rumah

Mendokumentasikan semua kegiatan di blog

Pinarak Bojonegoro