Menciptakan Pola Belajar Efektif dari Rumah
MENCIPTAKAN POLA BELAJAR EFEKTIF DARI RUMAH
Para pembaca yang berbahagia,
Hari ini adalah hari Sabtu tanggal 02 Mei 2020 seluruh rakyat Indonesia sedang memperingati Hari Pendidikan Nasional. Selamat Hari Pendidikan Nasional saya ucapkan untuk semuanya semoga dunia pendidikan di Indonesia semakin jaya sehingga menghasilkan generasi yang handal dan hebat dalam bidangnya.
Saat ini negera kita sedang dilanda pandemi Covid -19 tentunya menjadi kendala dalam segala segi kehidupan . Mulai dari kaum petani ,pedagang,buruh,pengusaha, perbankan termasuk pendidikan di seluruh dunia tak terkecuali. Dengan adanya wabah ini membawa kesulitan bagi semuanya jenis pekerjaan dikarenakan mereka wajib mengikuti himbauan pemerintah untuk Work From Home(WFH) atau bekerja dari rumah dalam rangka menekan perkembangan penularan penyakit covid-19.
Bagimana dengan Pendidikan yang harus berhubungan dengan peserta didik? Setelah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bapak Nadiem Anwar Makarim memberi pengumuman bahwa kegiatan belajar mengajar tetap dilaksanakan dengan mode daring. Sebagai seorang pendidik setelah ada instruksi dari kepala sekolah bahwa anak – anak harus belajar dari rumah. Dan segeralah sekolah tempat saya mengajar memberikan solusi bahwa masing-masing guru harus menginstal sebuah aplikasi zoom untuk mempermudah beliau berkomunikasi dengan guru secara bersamaan. Setelah dibagi piket untuk guru yang harus berangkat kesekolah sesuai dengan surat yang diterbitkan oleh Dinas Penidikan Kabupaten membagi jam kerja dengan ketentuan 50% dirumah 50% disekolah.
Kemudian tiap guru diminta untuk mengunduh aplikasi Clasroom sebagai tempat komunikasi bersama dengan peserta didik. Saya pun mengunduh aplikasi tersebut dan memberikan tugas secara langsung lewat dunia maya.
Dua minggu kemudian Ibu Bupati Bojonegoro menerbitkan surat bahwa dikabupaten sekarang sudah darurat bencana non alam yang akhirnya kesempatan bekerja dan Belajar dari rumah diperpanjang 2 pekan lagi dengan ketentuan 25% bekerja dirumah 75 % bekerja disekolah.
(seperti ini contohnya pembelajaran daring disekolah)
Dan sayapun memberikan materi dan tugas melalui daring diaplikasi classroom dan juga melalui WA.
Dengan membentuk grup per kelas tujuan untuk memperjelas jika ada pertanyaan dari siswa tentang materi terkait tugas mereka yang saya berikan. Dan tugas yang harus dikerjakan oleh siswa setiap hari terjadwal oleh kaur kurikulum disekolah jadi hanya 2 tugas mapel yang diberikan dengan alasan supaya siswa tidak terbebani dengan banyak tugas yang harus dikerjakan. Namun tugas tersebut tidak meniggalkan tugas kebiasaan mereka pada saat belajar di sekolah. Misalnya sebelum mengerjakan tugas mereka tetap harus membaca Asmaul Husna dengan teks yang sudah ditampilkan diaplikasi yang sudah disiapkan oleh operator serta harus mengisi datar hadir dan keberadaan siswa serta disediakan pertanyaan apakah mereka melaksanakan sholat jika tidak? Mereka harus memberi alasannya jika tidak sholat.
Setelah mengerjakan tugas selesai mereka mengumpulkannya dengan memoto hasil yang dikerjakan lalu dikirim kembali setelah itu saya mememberi penilaian kemudian return ke siswa melalui classroom tersebut. Kendaalanya terkadang beberapa siswa ada yang kesulitan dan terlambat mengerjakan dikarenakan sinyal dan ada yang menjawab mereka belum punya hand phone dan harus menunggu kakaknya untuk bergantian. Situasi dan kondisi yang berbeda butuh pelayanan yang berbeda pula. Dan tugas yang diberikan juga menyesuaikan.
Pekan berikutnya adalah tentang materi yang ada ditelevisi yang disiarkan secara nasional sayapun mengikuti intrusksi tentang tugas tersebut. Dengan memberikan penjelasan dirup WA apabila ada siswa yang tentang materi terkait covid-19. Untuk pekan ini adalah bulan puasa anak –anak sedang mengikuti pondhok rhomadlon jadi tugas yang diberikan seputar keagamaan. Itulah rangkaian tugas pola belajar efektif dari rumah demi menjaga kesehatan anak didik supaya terhindar dari infeksi virus corona. Semua tugas yang diberikan siswa tidak mengikat sesuai dengan petunjuk saat ini dan juga memberi edukasi tentang covid-19. Dan cara menghindari atau mencegah supaya tidak terpapar corona.
Untuk hari libur nasional atau tanggal merah mereka para siswa masih diwajibkan mengisi laporan keadaan mereka dirumah dengan pertanyaan – pertanyaan tentang kegiatan dirumah dan apakah mereka sakit atau sehat? Jika sakit sakit apa? Jika ada yang sakit lebih dari tiga hari ada perwakilan sekolah yang mendatangi rumah mengeceknya. Selain itu sekolah memberikan informasi kepada wali murid akan kegiatan dan apa yang harus dilakukan siswa setiap harinya untuk memenuhi tugas disekola dengan membentuk grup paguyuban wali murid per kelas untuk mempermudah pendeteksian keberadaan siswa. Orang tuapun menyambut dengan antusias mereka saling bekerjasama dengan pihak sekolah untuk memberitahukan kegiatan anak mereka secara langsung melalui wa kepada wali kelas masing masing.
Lalu apakah semua wali murid mempunyai hand phone ? tentu saja ada yang tidak memilikinya. Bagaimana solusinya dengan memberitahukan kepada yang terdekat untuk memberi informasi terkait putra dan putri mereka. Orang tua saling bekerja sama karena letak sekolah dipedesan.
Seluruh siswa ada pemberitahuan bertahap sesuai dengan instruksi dari dinak kabupaten tentang perpanjangan hari belajar dirumah ( Learn From Home - LHR). Saat ini guu kelas sembilan membuat penilaian untuk nilai ujian sekolah dan nilai portofolio. Untuk nilai portofolio adalah tugas sebelum kejadian darurat sudah dilaksanakan sedangkan untuk nilai sekolah mengunakan nilai hasil tryot online yang diadakan sekolah secara mandiri saat masih belum melaksanakan Learn from home.
Setiap guru sudah memulai mengerjakan E - raport secara online untuk siswa kelas sembilan secara bergantian sesuai dengan jam kerja masing masing guru. Dengan cara membuat perencanaan dulu setelah itu mengunduhnya kemudian bisa diisi sesara ofline karena butuh waktu agak lama. Sehingga setelah selesai baru di upload. Kemudian jika lengkap secara keseluruhan akan di cetak oleh operator sekolah. Demi kelancaran pekerjaan semua dilakukan secara online lewat berbagai media baik email, wa dan lainya. Semua berharap pandemi ini akan segera berlalu sehingga bisa menjalankan tugas dengan nyaman , siswa pun demikian bisa belajar disekolah kembali.
Kesimpulannya seorang pendidik harus siap mengikuti perkembangan terkait pandemi. Semua cara mengalami perubahn dengan sedirinya tanpa pengecualian. Tetapi tetap menjaga prosedure tentang himbauan pemerintah. Untuk pengumuman kelulusan pun sudah disiapkan melalui jaringan internet. Sebaagai pendidik harapan saya adalah semoga anak didik kami akan menjadi generasi yang hebat sesuai dengan skill yang mereka minati,Aamiin.
Sip
BalasHapusMantul tulisannya
BalasHapus