RESUME PENGALAMAN MENULIS OPINI DAN HIKMAH REPUBLIKA
Kamis 14 Mei 2020
RESUM
BELAJAR MENULIS GELOMBANG 10 PERTEMUAN KE 13
Alamat
Blogger http://tiniandriani.blogsop.com
Alamat Emailnya istinaandriani784@gmail.com
“ PENGALAMAN MENULIS OPINI DAN HIKMAH REPUBLIKA”
Belajar
belajar dan belajar itulah yang dilakukan oleh Tini Andriani yang ingin
meningkatkan kompetensi dalam dunia pendidikan. Dengan kemampuan yang sangat
sederhana yang dimilikinya. Dia selalu ingin mendapatkan ilmu baru sesuai
dengan perkembangan yang ada. Baginya belajar adalah hal utama untuk membantu
mengembangkan kemampuan, utamanya adalah tentang Literasi. Dia mempunyai
semangat tinggi dalam mengikuti serangkaian pelatihan Belajar Menulis gelombang ke 10 melalui PGRI yang diprakarsai Oleh Om Jay Sebutan dari Bapak Wijaya Kusumah. Ini adalah pertemuan yang ke
13 dengan tema “ PENGALAMAN MENULIS OPINI DAN HIKMAH REPUBLIKA” dengan
Narasumber Bapak Asep Sapa’at. Saat ini
dia mempunyai . Baginya ini adalah saat
yang tepat untuk menimba ilmu, memanfaatkan Work From Home (WFH) saat pandemi
yang mewabahi Dunia. Dia merasa terbantu sekali dengan adanya pelatihan
menulis Online melalui WA yang mudah untuk dikuti tidak ruwet dan ribut. Dan dengan
senang hati pula setelah mengikuti acaranya Dia selalu meresume materi yang
telah diberikan oleh narasumber. Meresume
ini adalah tugas yang diberikan oleh panitia dan setelah itu peserta harus
memuat resumenya ke dalam media sosial yaitu Email Om Jay dan Blog. Sehingga seluruh peserta wajib untuk
menjadi blogger. sebenarnya meresume bisa lakukan pada hari sabtu dan minggu,
karena pelatihanya dilaksanakan hari senin sampai jumat. Namun dia selalu
meresume setiap hari dan dibawah ini adalah hasil Resumenya.
Menurut
penuturan Bapak Asep selaku narasumber menulis yang paling mudah adalah menulis
sesuatu yang paling dekat dengan kita. Ada
beberapa hambatan yang mempengaruhi orang untuk menulis yaitu “mood ,
penguasaan bahasa dan sulitnya mengalir ide”. Namun itu semua bisa kita
tiggalkan dengan mudah jika kita belajar terus menerus.
Banyak
cara yang bisadlakukan misal dengan menulis dibuku harian. Dengan menulis
dibuku harian akan timbul kepercayaan diri untuk menuangkan gagasan atau ide.
Tulisan
terbagi menjadi 4 sifat yaitu
1. Pribadi tertutup,
yakni tulisan bersifat sangat pribadi dan cenderung dirahasiakan agar tidak
dibaca atau terbaca oleh orang lain. Tulisan ini biasanya berupa diari,
surat-surat pribadi, ataupun catatan-catatan rahasia.
2. Pribadi
terbuka, yakni tulisan bersifat pribadi ataupun
sangat pribadi, tetapi dibiarkan ataupun disengaja untuk dibaca orang lain.
Tulisan semacam ini muncul akibat perkembangan teknologi informasi, terutama di
dunia internet. Tulisan-tulisan di blog, situs, ataupun media sosial cenderung
banyak yang bersifat pribadi, subjektif, dan kadang malah dibuat sesuka hati.
3. Publik
terbatas, yakni tulisan yang ditujukan untuk kerabat
, atau teman saja
4. tulisan yang ditujukan untuk publik Umum sehingga Anda perlu
menimbang tujuan penulisan dan pembaca sasaran.
Beliau menegaskan sebelum bicara lebih teknis
untuk membuat tulisan, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan agar
tulisan kita memiliki ruh atau jiwanya. Menurut Mas Fauzil
Adhim, ada 6 aspek yang harus dikembangkan agar tulisan kita memiliki jiwa.
Tulisan akan memiliki jiwa saat penulis
memiliki visi hidup (cita-cita dan harapan), melibatkan emosi saat menulis,
luas wawasannya (banyak membaca, berdiskusi, jalan-jalan), berbagi pengalaman
hidup nyata yang pernah dialami, menggunakan nalar atau logika yang tepat, dan
tulisan sebagai hasil perenungan yang mendalam tentang apapun yang akan
ditulis.
Dalam
menyusun draf apa saja yang akan kita lakukan , bagaimana memulainya?
1. Menulis bebas
2. Memasukkan
bahanyang relevan dengan pengalaman diri
. pengalaman orang lain, latar belakang ilmu dan pengetahuan yang dimiliki
3. Memasukkan
data dan fakta
4. Mengembangkan
gaya tulisan yang tepat sesuai deangan pembaca sasaran.
Setelah
itu merevisi tulisan lebih baik
1. .
Membaca
ulang naskah secara keseluruhan sambil menandai bagian yang kurang jelas atau
kurang tepat
2. Menimbang
bahan yang harus dibuang karena kurang relevan
3. Menimbang bahan lain yang dapat memperkaya
tulisan
Kemudian
Menyunting untuk Memastikan tidak ada kesalahan:
Memperbaiki tulisan dari
aspek tata bahasa, ketelitian data dan fakta, kesantunan. Tak boleh ada
kesalahan elementer.
Terakhir
Menerbitkan
Menentukan publikasi tulisan
pada media yang tepat serta pembaca yang tepat. Dapat memilih media daring atau
media cetak.
Di luar teknis menulis yang
disampaikan di atas, faktor nonteknis seperti disiplin menulis, tak pantang
menyerah mengirimkan tulisan ke media meski sering ditolak dan tak dimuat, juga
tak berhenti belajar meningkatkan keterampilan menulis.
Jauh sebelum tulisan dimuat di rubrik opini dan Hikmah Republika,
sejak tahun 2007 beliau konsisten menulis di Republika Online.
Nah ini jadi faktor
nonteknis, punya jalinan silaturahim dengan para redaktur di media masa. Kita
mendapatkan informasi dan masukan dari para redaktur agar kualitas tulisan
lebih baik dan potensial dimuat di media cetak.
Komentar
Posting Komentar